Seandainya penjahat meledakkan senjata nuklir, apa yang akan terjadi
pada manusia? Kota mati Chernobyl, Ukraina Utara bisa menjadi gambaran
keganasan ancaman nuklir.
Dosis besar radiasi nuklir dalam jangka pendek bisa menyebabkan Sindrom Radiasi Akut (ARS) atau keracunan radiasi.
Keganasan gejala ARS ini tergantung tingkat paparan yang mengenai Anda.
Cara mengukur dosis radiasi ini bisa menggunakan satuan unit Grays (Gy).
Rata-rata paparan radiasi selama beberapa detik dari pemeriksaan dengan
sinar X yakni 0,0014 Gy. Ini termasuk dosis rendah yang disarankan.
Apabila Anda terkena dosis rendah, radiasi kisaran 0,35 Gy, Anda akan
terserang flu. Efek samping lain bisa mengalami pusing, mual, muntah,
lemas, dan demam.
Jika tubuh terkena dosis yang lebih tinggi, sekitar 1 hingga 4 Gy, sel
darah mulai mati. Sistem imunitas tubuh menurun akibat kekurangan sel
darah putih, kekurangan trombosit membuat pendarahan tidak terkontrol,
dan anemia akibat menurunnya sel darah merah menjadi ancaman
selanjutnya. Tapi, kondisi seseorang bisa dipulihkan pada tahap ini.
Transfusi darah dan obat antibiotik dapat menjadi solusi.
Jika menerima paparan radiasi lebih dari 2 Gy, Anda akan mengalami luka
terbakar yang aneh pada kulit. Kondisi ini disebut sebagai
radiodermatitis akut. Dampaknya termasuk bercak merah, kulit mengelupas,
dan bisa juga melepuh. Kondisi buruk ini diperkirakan muncul dalam
waktu 24 jam.
Dosis 4 hingga 8 Gy bisa berakibat fatal. Tapi, jalan menuju kematian
masih bervariasi tergantung tingkat paparan. Pasien pada level ini akan
mengalami muntah, diare, pening, dan demam. Tanpa perawatan, seseorang
hanya tinggal menunggu maut dalam beberapa minggu setelah terkena
paparan.
Kondisi fatal ini pernah terjadi. Ahli fisika, Louis Slotin, meninggal
karena ARS ketika melakukan penelitian Proyek Manhattan pada 1946.
Slotin terkena paparan radiasi dengan dosis yang diperkirakan 10 Gy dari
sinar gamma dan sinar X. Dengan dosis sebesar itu, dia tidak bisa
bertahan hidup. Bahkan, pengobatan modern seperti transplantasi sumsum
tulang belakang juga tidak bisa mengubah nasibnya.
Pasien yang terkena radiasi antara 8 hingga 30 Gy akan mengalami mual.
Dalam waktu satu jam, pasien akan mengalami diare parah. Mereka akan
meninggal dalam dua hari hingga dua minggu.
Menyerap dosis lebih besar dari 30 Gy menyebabkan kerusakan sistem
saraf. Dalam hitungan menit, pasien akan menderita muntaber parah,
pening, pusing, hingga pingsan. Kejang dan tremor sudah menjadi ancaman
umum. Pasien juga akan kehilangan kontrol gerak otot. Hanya butuh 48
jam, radiasi nuklir langsung mencabut nyawa korbannya.
Model perkiraan tingkat bahaya paparan radiasi jangka panjang masih
kontroversial. Menurut Gizmodo, model yang paling diterima secara luas
menunjukkan pengaruh radiasi yang menyerang sebagian besar orang.
Radiasi tingkat rendah justru menjadi sumber radiasi paling berbahaya.
Kendati ARS memberi gambaran menakutkan, terbunuh perlahan ini yang
lebih perlu Anda khawatirkan.
0 comments:
Post a Comment