Di kehidupan zaman sekarang yang serba cepat dan serba mobile, tentunya smartphone menjadi perangkat wajib bagi anda. Apalagi sekarang smartphone telah berubah menjadi perangkat serba bisa, mulai dari kamera sampai alat untuk transaksi.
Salah satu kelemahan smartphone dari dulu adalah baterai yang cepat habis, apalagi bila smartphone tersebut memang haus daya dan disuplai oleh kapasitas baterai yang kecil seperti Samsung Galaxy S III yang hanya disuplai oleh baterai dengan daya 2.100 mAh. Solusinya tentu bisa dengan membeli baterai dengan kapasitas lebih besar, seperti yang biasa disediakan oleh beberapa toko online.
Tapi ada kekurangan dari solusi ini, yaitu dengan membengkak nya ukuran ponsel anda, dimana biasanya dengan membeli baterai dengan kapasitas super, anda harus mengganti back cover ponsel anda dengan back cover lebih besar yang sudah disediakan vendor baterai tersebut.
Solusi lain adalah menggunakan PowerBank, alat pengisi daya yang tengah
menanjak popularitasnya ini, memang sekarang banyak diburu orang. Alat
ini bekerja seperti pengisi daya biasa, tapi bedanya ada di
portabilitasnya yang bisa anda bawa kemana saja. Ya, alat ini berukuran
kecil dan mempunyai konektor bermacam macam seperti micro USB. Hanya
dengan menyambungkan PowerBank dengan ponsel anda dengan konektor
tersebut, otomatis baterai ponsel akan terisi secara perlahan. Nah,
PowerBank sendiri terdiri dari berbagai daya. Mungkin anda bingung apa
maksud dari angka 2000, 5000, 12000 yang tertera di PowerBank.Akan kami
jelaskan di point berikut.
1. Angka di PowerBank
Maksud dari angka 2.000, 5.000, ataupun 12.000 yang tertera di sebuah
PowerBank adalah indikator dari kapasitas total sel baterai yang
ditanamkan didalam PowerBank tersebut. Logikanya, semakin besar angka
yang tertera, maka makin besar kapasitas yang tersedia dan semakin besar
tenaga yang disimpan dan siap disalurkan PowerBank tersebut ke
perangkat anda.
Apa dengan begitu PowerBank dengan kapasitas 12.000 dapat mengisi ulang ponsel dengan kapasitas 2.000 mAh sebanyak 6 kali?
Tidak, mungkin secara matematis kita bisa menghitung seperti itu dimana
12.000 bila dibagi dengan 2.000 akan menghasilkan angka 6 yang berarti
bisa di isi ulang sampai 6 kali. Namun, dalam prakteknya tidak seperti
demikian karena adanya konversi tenaga dan tenaga yang hilang saat
proses isi ulang dilakukan.
Biasanya PowerBank memiliki tegangan 3.7 volt dan untuk mengisi ulang
baterai membutuhkan tenaga 5 volt. Begini perhitungan konversi nya :
(kapasitas PowerBank x tegangan PowerBank) : tegangan yang dibutuhkan
maka dalam kasus ini kita akan mendapatkan angka 8.880 dimana
(12.000 x 3.7) : 5=8.880
Nah, kita anggap tenaga yang hilang dari pengisian ulang daya adalah 10
%. Maka 8.880 dikurang 10% akan menghasilkan angka 7.992.
Jadi bisa kita simpulkan bahwa sebuah PowerBank dengan kapasitas 12.000
mAh, hanya memiliki kapasitas asli 7.992 mAh. Tiap kali pengisian daya
membutuhkan 2.000 mAh, maka dengan PowerBank kapasitas ini kita dapat
mengisi kurang lebih 4 kali saja dengan asumsi pengisian daya kali ke 4
tidak akan penuh.
2. Colokan Pada PowerBank
Biasanya kita menemukan PowerBank dengan 2 buah colokan yang satunya akan tertulis 1A dan satu lagi 2A. Apa bedanya?
Colokan yang kita gunakan untuk mengisi baterai ponsel kita disebut
dengan colokan output dan bila pada colokan output ini ditemukan angka
1A, ini berarti konektor output ini mampu mengantarkan arus sebesar 1
ampere. Begitu juga apabila kita menemukan konektor output dengan angka
2A, maka itu berarti konektor mampu mengantarkan arus sebesar 2 ampere.
Nah, apa maksud dari 1 ampere dan 2 ampere?
Ini berhubungan dengan waktu yang dibutuhkan untuk mengisi daya ponsel.
Kita umpamakan sebuah ponsel seperti Galaxy S III dengan daya 2.100 mAh.
Apabila kita mengisi daya ponsel tersebut dengan menggunakan colokan
yang memiliki output 1A, maka lama pengisian daya akan memakan waktu 2
jam an. Contoh lain, misalkan kita menggunakan Motorola Maxx yang
memiliki kapasitas 3.100 mAh. Maka kita akan membutuhkan waktu 3 jam
untuk mengisi kapasitas ponsel ini dari kosong hingga penuh.
Lalu apakah dengan konektor 2A akan lebih cepat?
Belum tentu, karena tidak semua gadget mengijinkan pengisian diatas 1A.
Ada beberapa ponsel yang membatasi pengisian daya hanya 1A. Jadi
walaupun kita menggunakan konektor 2A, hasilnya pun tetap akan sama
seperti konektor 1A. Tapi apabila gadget mendukung pengisian daya diatas
1A, hasilnya pengisian daya akan menjadi lebih cepat. Seperti Galaxy S
III, pengisian daya dari kosong hingga penuh akan memakan waktu kira
kira 1 jam saja.
3. Perbedaan Harga Yang Mecolok Pada PowerBank
Nah, ini dia yang menjadi fokus utama kami. Terkadang kami menemukan
perbedaan harga yang sangat mencolok. Seperti PowerBank A dan B yang
kami temukan di FJB Kaskus, dimana PowerBank A dengan kapasitas 6.000
mAh dibandrol seharga 400 ribu rupiah sedangkan PowerBank B dengan
kapasitas yang sama dibandrol dengan harga 200 ribu rupiah. Nah, mengapa
terjadi gap harga yang jauh? Ada beberapa alasan logis yang akan kami
jelas kan.
Yang pertama adalah keuntungan yang diambil oleh vendor. Semakin kecil
keuntungan yang ingin diraup oleh vendor, tentunya akan membuat harga
PowerBank menjadi lebih murah. Kita ambil contoh, vendor dari PowerBank A
dan B memiliki modal harga yang sama yaitu 100 ribu rupiah. Vendor
PowerBank A menginginkan untung 300 ribu sedangkan vendor PowerBank B
menginginkan untung 200 ribu. Maka akan terjadi perbedaan harga.
Yang kedua adalah volume produksi dan vendor PowerBank tersebut. Semakin
banyaknya total produksi dari PowerBank tentu akan menyebabkan lebih
murahnya harga. Begitu juga dengan makin baiknya nama suatu vendor maka
akan menyebabkan makin tingginya harga sebuah produk, dalam kasus ini
adalah PowerBank. Tentunya akan ada pertambahan nilai harga barang.
Sekarang bila anda disodorkan PowerBank bermerek Nokia dengan harga 400
ribu rupiah dan sebuah PowerBank dengan merek Nokiem dengan kapasitas
yang sama tapi harga 150 ribu rupiah, mana yang akan anda pilih sebagai
pembeli cerdas?
Yang terakhir adalah kejujuran dari vendor. Sering kita temui kebohongan
dibalik sebuah PowerBank. Seperti dari kasus yang sudah pernah kami
temukan dimana sebuah PowerBank memiliki kapasitas yang sangat jauh
dibandingkan dengan angka yang tertera. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Ternyata setelah dibongkar, ini lah isi dari PowerBank tersebut.
Ternyata PowerBank tersebut hanya berisikan 2 buah baterai dengan total
masing masing 2000 mAh 3.7 volt. Maka bila ditotalkan, PowerBank ini
hanya memiliki kapasitas 14.800 mWh.
Apabila efisiensi konversinya adalah 90% dan konektor USB butuh power 5v, maka :
14.800 mAhV x 0.9 / 5=2.664 mAh.
Jadinya PowerBank ini hanya dapat mengisi sebanyak 2.644 mAh. Sungguh luar biasa bukan kebohongan ini?
Ternyata kebohongan ini bukan hanya terjadi pada satu atau dua PowerBank
saja, setelah kami telusuri secara online, terdapat banyak kebohongan
yang terjadi seperti pada gambar dibawah ini
Pada gambar diatas adalah sebuah PowerBank yang diklaim memiliki
kapasitas 24.000 mAh, tapi ternyata setelah dibongkar isinya adalah
pasir. Tentunya PowerBank ini masih dapat mengisi daya karena adanya
powercell didalamnya, tapi tentu tidak sampai 24.000 mAh mengingat
powercell didalamnya sudah sangat tua.
4. Kesimpulan
Jadi apa yang bisa kita simpulkan? Tentu saja, belilah PowerBank yang memang sudah terpercaya.
Akhir kata, teliti apabila membeli PowerBank, jangan sampai anda menjadi korban penipuan selanjutnya.
Sumber
Sumber