Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia akrab dengan aksi terorisme.
Berikut daftar serangkaian aksi teror di Indonesia.
Pada tahun 2000, setidaknya terjadi empat aksi teror. Pada 1 Agustus 2000 bom meledak dari sebuah mobil yang diparkir di depan kediaman Duta Besar Filipina, Menteng Jakarta. Aksi tersebut mengakibatkan dua orang tewas. Pada 27 Agustus 2000 sebuah granat meledak di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta. Tidak ada yang tewas dalam aksi tersebut. Pada 13 September 2000 terjadi ledakan di gedung Bursa Efek Jakarta. Aksi ini mengakibatkan 15 orang tewas. Sedangkan, pada 24 Desember 2000 terjadi seangkaian serangan di gereja-gereja Jakarta dan kota-kota lain.
Pada tahun 2001, setidaknya terjadi tiga serangkian aksi bom. Mulai dari bom yang meledak di Plaza Atrium Senen, Jakarta 23 September 2001, bom yang meledak di Restoran KFC, Makassar 12 Oktober 2001, dan bom yang meledak di sekolah Australia, Pejaten Jakarta pada 6 November 2001.
Pada tahun 2002, mungkin aksi bom yang paling tidak bisa dilupakan. Pasalnya, aksi bom di tahun ini merupakan aksi teror yang terbesar dampaknya. Yaitu, bom yang meledak di sebuah klub di Kuta, Bali pada 12 Oktober 2002. Aksi tersebut menewaskan 202 orang dan kebanyakan turis asing. Di tahun yang sama, 5 Desember 2002 juga terjadi ledakan bom di rumah makan McDonald di Makassar, Sulawesi.
Pada tahun 2003, tepatnya 5 Agustus 2003 ledakan bom pertama terjadi Hotel JW Marriott di Jakarta. Aksi ini menelan 12 korban.
Pada tahun 2003, tepatnya 10 Januari 2004 bom meledak di area karaoke, Kafe Sampodo di Palopo, Sulawesi yang menewaskan empat orang. Dan pada 9 September 2004, Bom mobil berkekuatan 1 ton meledak di depan Kedutaan Australia, Jakarta. Tak pelak, bom kali ini menewaskan 10 warga Indonesia. Sebagai penutup di tahun yang sama, 13 November 2004 ledakan bom terjadi di dekat kantor polisi Kendari, Sulawesi, yang menewaskan lima orang tewas.
Pada tahun 2005, ledakan bom kembali terjadi di Sulawesi. Pertama, 28 Mei 2005 di pasar Tentena, Sulawesi yang menewaskan 22 orang, kedua pada 31 Desember 2005, sebuah pasar di Palu, Sulawesi bom kembali mengguncang dan menewaskan delapan orang tewas.
Tahun 2005, aksi teror setidaknya terjadi empat kali di Indonesia. Pada 21 Maret 2005 dua buah mom meledak di Ambon. Di Pamulang, Tangerang pada 8 Juni 2005 terjadi ledakan bom di halaman rumah Ketua Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril. Pada tahun yang sama, bom bali dua meletus di R.AJA’s Bar dan Restaurant, Kuta Square, di daerah Pantai Kuta dan di Nyoman CafĂ© Jimbaran. Yaitu, pada 1 Oktober 2005, 22 orang tewas. Di penguhujung tahun yang sama, 31 Desember 2005, bom kembali meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi Tengah dan menewaskan 8 orang.
Sepanjang tahun 2006-2008, Rakyat Indonesia tenang, tanpa ada satu pun aksi teror yang mengusik. Aksi teror kembali menyeruak, pada 17 Juli 2009 di Hotel JW Marriott di hotel Ritz-Carlton, Jakarta. Bom yang berakibat kedatangan tim sepak bola Inggris Manchaster United ke Indonesia batal ini menewaskan 9 orang 42 orang cedera.
Rakyat kembali berharap, aksi teror yang terjadi di hotel Jw Marrtiot dan Ritz Charlton tersebut merupakan yang terakhir.
Kemarin, di Pamulang Tangerang Selatan, Tim Densus 88 Mabes Polri berhasil meringkus hingga tewas seorang yang diduga Dulmatin. Dulmatin merupakan aktor dalam aksi teror yang terjadi di Bali yang menewaskan ratusan orang tersebut.
Dalam keterangan resmi, Mabes Polri kemarin, teroris yang dibekuk di Pamulang tersebut, merupakan pemasok senjatan dan penyuplai dana terhadapt kegiatan aksi terorisme yang ada di Aceh.
Publik, berharap penggrebekan di Pamulang kemarin membuat pelaku lain urung untuk berbuat teror kembali di Indonesia.
Dan Semoga, aksi teror di Hotel Jw Marriot dan Hotel Ritz Charlton pada 17 Juli 2009 tersebut merupakan yang terakhir
Berikut daftar serangkaian aksi teror di Indonesia.
Pada tahun 2000, setidaknya terjadi empat aksi teror. Pada 1 Agustus 2000 bom meledak dari sebuah mobil yang diparkir di depan kediaman Duta Besar Filipina, Menteng Jakarta. Aksi tersebut mengakibatkan dua orang tewas. Pada 27 Agustus 2000 sebuah granat meledak di kompleks Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta. Tidak ada yang tewas dalam aksi tersebut. Pada 13 September 2000 terjadi ledakan di gedung Bursa Efek Jakarta. Aksi ini mengakibatkan 15 orang tewas. Sedangkan, pada 24 Desember 2000 terjadi seangkaian serangan di gereja-gereja Jakarta dan kota-kota lain.
Pada tahun 2001, setidaknya terjadi tiga serangkian aksi bom. Mulai dari bom yang meledak di Plaza Atrium Senen, Jakarta 23 September 2001, bom yang meledak di Restoran KFC, Makassar 12 Oktober 2001, dan bom yang meledak di sekolah Australia, Pejaten Jakarta pada 6 November 2001.
Pada tahun 2002, mungkin aksi bom yang paling tidak bisa dilupakan. Pasalnya, aksi bom di tahun ini merupakan aksi teror yang terbesar dampaknya. Yaitu, bom yang meledak di sebuah klub di Kuta, Bali pada 12 Oktober 2002. Aksi tersebut menewaskan 202 orang dan kebanyakan turis asing. Di tahun yang sama, 5 Desember 2002 juga terjadi ledakan bom di rumah makan McDonald di Makassar, Sulawesi.
Pada tahun 2003, tepatnya 5 Agustus 2003 ledakan bom pertama terjadi Hotel JW Marriott di Jakarta. Aksi ini menelan 12 korban.
Pada tahun 2003, tepatnya 10 Januari 2004 bom meledak di area karaoke, Kafe Sampodo di Palopo, Sulawesi yang menewaskan empat orang. Dan pada 9 September 2004, Bom mobil berkekuatan 1 ton meledak di depan Kedutaan Australia, Jakarta. Tak pelak, bom kali ini menewaskan 10 warga Indonesia. Sebagai penutup di tahun yang sama, 13 November 2004 ledakan bom terjadi di dekat kantor polisi Kendari, Sulawesi, yang menewaskan lima orang tewas.
Pada tahun 2005, ledakan bom kembali terjadi di Sulawesi. Pertama, 28 Mei 2005 di pasar Tentena, Sulawesi yang menewaskan 22 orang, kedua pada 31 Desember 2005, sebuah pasar di Palu, Sulawesi bom kembali mengguncang dan menewaskan delapan orang tewas.
Tahun 2005, aksi teror setidaknya terjadi empat kali di Indonesia. Pada 21 Maret 2005 dua buah mom meledak di Ambon. Di Pamulang, Tangerang pada 8 Juni 2005 terjadi ledakan bom di halaman rumah Ketua Majelis Mujahidin Indonesia Abu Jibril. Pada tahun yang sama, bom bali dua meletus di R.AJA’s Bar dan Restaurant, Kuta Square, di daerah Pantai Kuta dan di Nyoman CafĂ© Jimbaran. Yaitu, pada 1 Oktober 2005, 22 orang tewas. Di penguhujung tahun yang sama, 31 Desember 2005, bom kembali meledak di sebuah pasar di Palu, Sulawesi Tengah dan menewaskan 8 orang.
Sepanjang tahun 2006-2008, Rakyat Indonesia tenang, tanpa ada satu pun aksi teror yang mengusik. Aksi teror kembali menyeruak, pada 17 Juli 2009 di Hotel JW Marriott di hotel Ritz-Carlton, Jakarta. Bom yang berakibat kedatangan tim sepak bola Inggris Manchaster United ke Indonesia batal ini menewaskan 9 orang 42 orang cedera.
Rakyat kembali berharap, aksi teror yang terjadi di hotel Jw Marrtiot dan Ritz Charlton tersebut merupakan yang terakhir.
Kemarin, di Pamulang Tangerang Selatan, Tim Densus 88 Mabes Polri berhasil meringkus hingga tewas seorang yang diduga Dulmatin. Dulmatin merupakan aktor dalam aksi teror yang terjadi di Bali yang menewaskan ratusan orang tersebut.
Dalam keterangan resmi, Mabes Polri kemarin, teroris yang dibekuk di Pamulang tersebut, merupakan pemasok senjatan dan penyuplai dana terhadapt kegiatan aksi terorisme yang ada di Aceh.
Publik, berharap penggrebekan di Pamulang kemarin membuat pelaku lain urung untuk berbuat teror kembali di Indonesia.
Dan Semoga, aksi teror di Hotel Jw Marriot dan Hotel Ritz Charlton pada 17 Juli 2009 tersebut merupakan yang terakhir
Spoiler for gambar kejadian:
Sungguh prihatin atas semua tindak terorisme d INDONESIA apalagi baru" ini dah mulai ada terorisme lagi di ACEH , tapi ane yakin gan DENSUS 88 pasti bs membasmi terorisme di INDONESIA .
ayo maju INDONESIA BASMI SEMUA TERORIS
DAN TOLONG PEMUDA DAN PEMUDI INDONESIA JANGAN TERLALU GAMPANG TERHASUT AMA ORANG YANG BARU D KENAL AYO KITA BANGUN INDONESIA YANG DAMAI DAN AMAN
Sumber
0 comments:
Post a Comment