Tuesday, April 13, 2010

2 Bata Jelek Yang "mengubah" Kita......

Cerita bermula dari pembangunan salah satu rumah ibadah :

Seorang tukang bangunan yg menangani pembangunan rumah ibadah tsb. Memang Kelihatannya gampang membuat tembok dengan batu bata: tinggal tuangkan seonggok semen, sedikit ketok sana, sedikit ketok sini. Ketika memulai memasang batu bata, ketok satu sisi untuk meratakannya, sisi lainnya jadi naik.Ratakan sisi itu, batu batanya jadi melenceng. Setelah diratakan kembali, sisi yang pertama jadi terangkat lagi. Coba saja sendiri!

Semua dy pastikan setiap batu bata terpasang sempurna, tak peduli berapa lama jadinya. Akhirnya dy menyelesaikan tembok batu bata yang pertama dan berdiri dibaliknya untuk mengagumi hasil karya nya. Saat itulah dy memperhatikannya --- oh, tidak! -- dy telah keliru menyusun dua batu bata. Semua batu bata lain sudah lurus, tetapi dua bata tersebut tampak miring. Mereka terlihat jelek sekali. Mereka merusak keseluruhan tembok.

Saat itu, semennya sudah terlanjur terlalu keras untuk mencabut dua batu bata itu, jadi dy bertanya kepada kepala rumah ibadah apakah dy boleh membongkar tembok itu dan membangun kembali tembok yang baru, atau kalau perlu, meledakkannya sekalian. Dy telah membuat kesalahan dan dy menjadi gundah gulana. Kepala rumah ibadah bilang tidak perlu, biarkan saja temboknya seperti itu.

Ketika dy membawa para tamu pertama berkunjung keliling rumah ibadah setengah jadi tersebut, dy selalu menghindari membawa mereka melewati tembok bata yang dy buat. Dy tak suka jika ada orang yang melihatnya. Lalu suatu hari, kira-kira 3-4 bulan setelah dy membangun tembok itu, dy berjalan dengan seorang pengunjung dan pengunjung tersebut melihatnya.

"itu sebuah tembok yang indah", ia berkomentar dengan santainya.

"Pak," saya menjawab dengan terkejut, "apakah kacamata Anda tertinggal di mobil ? Apakah penglihatan Anda sedang terganggu ? Tidakkah Anda melihat duabatu bata jelek yang merusak keseluruhan tembok itu ?"

Ucapan pengunjung selanjutnya telah mengubah keseluruhan pandangan dy terhadap tembok itu. Pengunjung tersebut berkata, "Ya, Saya dapat melihat dua bata jelek itu, tetapi saya juga dapat melihat 998 batu bata yang bagus."

Dy tertegun. Untuk pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan, dy mampu melihat batu bata-batu bata lainnya selain dua bata jelek itu. Di atas, di bawah, sebelah kiri, dan sebelah kanan dari dua batu bata jelek itu adalah batu bata-batu bata yang bagus, batu bata yang sempurna. Lebih dari itu, jumlah bata yang terpasang sempurna, jauh lebih banyak daripada dua batu bata jelek itu. Sebelumnya mata nya hanya terpusat pada dua kesalahan yang telah diperbuat, dy terbutakan akan hal-hal lainnya.Sekarang dy dapat melihat batu bata-batu bata yang bagus, tembok itu jadi tampak tak terlalu buruk lagi.

Itu menjadi, seperti yang dikatakan pengunjung itu, "Sebuah tembok yang indah." Tembok itu masih tetap berdiri sampai sekarang, setelah dua puluh tahun, tetapi dy sudah lupa persisnya di mana duabata jelek itu berada. Dy benar-benar tak dapat melihat kesalahan itu lagi.

Berapa banyak orang yang memutuskan hubungan atau bercerai karena semua yang mereka lihat dari diri pasangannya adalah "dua bata jelek"?
Berapa banyak diantara kita yang menjadi depresi atau bahkan ingin bunuh diri, karena semua yang kita lihat dalam diri kita hanyalah "duabata jelek"?

Pada kenyataannya, ada banyak, jauh lebih banyak batu bata yang bagus--di atas, di bawah, ke kiri, ke kanan dari yang jelek--tetapi pada saat itu kita tak dapat melihatnya, mata kita hanya terfokus pada kekeliruan yang kita perbuat. Semua yang kita lihat adalah kesalahan,dan kita mengira hanya ada kekeliruan semata, karenanya kita ingin menghancurkannya. Dan terkadang, sayangnya, kita benar-benar menghancurkan sebuah "tembok yang indah".

Kita semua memiliku "dua bata jelek", tetapi bata yang baik dalam diri kita masing-masing, jauh lebih banyak daripada yang jelek. Begitu kita melihatnya, semua akan tampak tak begitu buruk lagi. Bukan hanya kita dapat berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan kesalahan-kesalahan kita, tetapi kita juga dapat menikmati hidup bersama rekan kita. Ini kabar buruk bagi pengacara urusan perceraian, tetapi kabar baik bagi Anda.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
 

© Bluberry Template Copyright by Blognya Gado-Gado

Template by Blogger Templates | Blog-HowToTricks